MAKALAH MIKROBIOLOGI
“ Peranan Bakteri Dalam Kehidupan”
Dosen Pengampu : Atip Nurwahyunani, S.Pd, M.Pd
Kelompok 1 / 6H
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.
Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat. Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan. Sekilas, makna praktis dari mikroorganisme pada umumnya adalah merugikan. Kerugian yang ditimbulkan pada manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Misalnya dalam bidang mikrobiologi kedokteran dan fitopatologi, banyak ditemukan mikroorganisme yang patogen yang menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang khas. Walaupun di bidang lain mikroorganisme tampil merugikan, tetapi perannya yang menguntungkan jauh lebih menonjol.
B. Permasalahan
1. Apakah peranan bakteri terhadap kehidupan dan lingkungan?
2. Bakteri – bakteri apa saja yang berperan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peranan bakteri dalam kehidupan dan lingkungan, baik peranan positif (menguntungkan) maupun negatif (merugikan)
2. Untuk mengetahui bakteri-bakteri yang berperan dalam kehidupan maupun lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengartikan bahwa bakteri hanya bisa merugikan bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Padahal banyak sekali bakteri-bakteri yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Berikut ini peran bakteri dalam kehidupan manusia dan lingkungan sekitar :
I. Peranan Bakteri yang Menguntungkan
Kehadiran bakteri secara langsung maupun tidak langsung dapat mendatangkan keuntungan. Keuntungan tersebut bisa dalam bentuk :
1. Berperan di dalam proses
Berbagai jenis makanan dan minuman hasil fermentasi, seperti tempe, kecap,oncom, tauco, bekacem, sosis, keju, bir, brem, tuak, anggur, dan lain-lain. Makanan dan minuman tersebut diolah secara fermentasi dengan bantuan bakteri. Ada 2 jenis proses fermentasi, yaitu :
a. Proses fermentasi secara alkoholis, yaitu proses fermentasi yang menghasilkan alkohol. Misalnya dalam pembuatan tape menggunakan bantuan dari bakteri Saccharomyces cerevisiae. Kemampuan bakteri ini yang mampu mengubah gula (misal singkong) menjadi alkohol sehingga singkong akan berasa manis dan sedikit asam (tape). Selain itu bakteri Acetobacter meghasilakn asam cuka, asam propionat dihasilkan oleh bakteri Propioni becterium dan asam butirat dihasilkan oleh bakteri Clostridium butiricum
b. Proses fermentasi secara nonalkoholis, yaitu proses fermentasi yang hasilnya tidak didapatkan alkohol, tetapi berbentuk asam organik, asam amino, dan lain-lain. Misalnya :
1) Sosis : bakteri yang berperan Pediococcus cerevisiae.
2) Yoghurt : bakteri yang berperan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
3) Mentega : bakteri yang berperan Streptococcus lactis
4) Keju : bakteri yang berperan Streptococcus cremoris dan Lactobacillus casei
5) Nata de coco : bakteri yang berperan Acetobacter xylinum
2. Di dalam peningkatan nilai gizi makanan
Misalnya pada pembuatan asinan buah yang menggunakan bakteri Lactobacillus sp.
3. Berperan dalam pengadaan bau atau rasa yang diperlukan
Misalnya pada pembuatan terasi yang menggunakan bantuan bakteri Lactobacillus sp dan pemberi aroma pada keju Leuconostoc citrovorum.
4. Bidang pertanian
Bakteri dapat digunakan untuk peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien, dan peternakan hewan. Nitrogen bebas merupakan komponen terbesar udara. Unsur ini hanya dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam bentuk nitrat dan pengambilan khususnya melalui akar. Pembentukan nitrat dari nitrogen ini dapat terjadi karena adanya mikroorganisme. Penyusunan nitrat dilakukan secara bertahap oleh beberapa genus bakteri secara sinergetik. Dalam Dwidjoseputro (2005) dijelaskan bahwa ada beberapa generasi bakteri yang hidup dalam tanah (misalnya Azetobacter, Clostridium, dan Rhodospirillum) mampu untuk mengikat molekul-molekul nitrogen guna dijadikan senyawa-senyawa pembentuk tubuh mereka, misalnya protein. Jika sel-sel itu mati, maka timbullah zat-zat hasil uraian seperti CO2 dan NH3 (gas amoniak). Sebagian dari amoniak terlepas ke udara dan sebagian lain dapat dipergunakan oleh beberapa genus bakteri (misalnya Nitrosomonas dan Nitrosococcus) untuk membentuk nitrit. Nitrit dapat dipergunakan oleh genus bakteri yang lain untuk memperoleh energi. Oksidasi amoniak menjadi nitrit dan oksidasi nitrit menjadi nitrat berlangsung di dalam lingkungan yang aerob. Peristiwa seluruhnya disebut nitrifikasi. Pengoksidasian nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh Nitrobacter.
5. Bidang lingkungan
Misalnya bakteri saprofit karena bakteri ini dapat menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik. Contoh bakteri lainnya adalah Methanomonas yang dapat mengoksidasikan metan, dan Hydrogenomonas dapat mengoksidasikan hidrogen.
6. Bidang kesehatan
a. Bakteri usus
Misalnya bakteri Escherecia coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selulosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
b. Bakteri penghasil antibiotik
Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
4) Streptomyces griseus menghasilkan streptomisin
5) Streptomyces venezuelae menghasilkan kloramfemikol
II. Peranan Bakteri Merugikan
1. Bidang pangan
Adanya kebusukan pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri yang tumbuh dalam makanan tersebut. Beberapa di antara mikroorganisme dapat mengubah rasa beserta aroma dari makanan sehingga dianggap merupakan mikroorganisme pembusuk. Dalam pembusukan daging, mikroorganisme yang menghasilkan enzim proteolitik mampu merombak protein-protein. Pada proses pembusukan sayur dan buah, mikroorganisme pektinolitik mampu merombak bahan-bahan yang mengandung pektin yang terdapat pada dinding sel tumbuhan Misalnya :
a. Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin dan seringkali terdapat pada makanan kalengan
d. Bacillus sp penyebab bau tengik pada roti
e. Chromobacterium sp dan Pseudomonas sp penyebab daging busuk
f. Flavobacterium sp penyebab ikan membusuk
g. Leuconostac sp penyebab dendeng berjamur
2. Bidang kesehatan
Bakteri patogen adalah bakteri parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Misalnya pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
a. Pada manusia
Bakteri patogen dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui bebrapa cara, antara lain:
1) Melalui makanan dan minuman yang tercemar
a) Shigella dysenteriaea : penyebab penyakit desentri
b) Salmonella typhi : penyebab penyakit tipus
c) Mycobacterium tuberculosis : penyebab penyakit TBC
d) Vibrio cholera : penyebab penyakit kolera
2) Melalui kontak jasmani dengan penderita
a) Clostridium tetani : penyebab penyakit tetanus
b) Neisseria gonorrhoeae : penyebab penyakit kencing nanah
c) Treponema pallidum : penyebab penyakit sifilis
d) Pasteurella pestis : penyebab penyakit pes
3) Melalui tikus
Misalnya Streptobacillus moniliformis menyebabkan demam akibat digigit tikus
4) Yang lain-lain
a) Mycobacterium leprae : penyebab penyakit lepra
b) Diplococcus pneumoniae : penyebab penyakit radang paru-paru
c) Neisseria meningtidis : penyebab radang selaput otak
b. Pada hewan
1) Bacillus antraxis : penyebab penyakit anthrax pada hewan ternak.
2) Actynomyces bovis : penyebab penyakit bengkak pada rahang sapi
3) Brucella abortus : penyebab penyakit brucilis biasa menyerang sapi
4) Campylobacter fetus : penyebab keguguran pada hewan
5) Francisella tularensis : penyebab penyakit tularemia
c. Pada tumbuhan
1) Xanthomonas citri : penyebab kanker batang jeruk.
2) Erwinia trachelphilia : penyebab penyakit busuk daun labu.
3) Agrobacterium tumefaciens : penyebab kanker batang kopi.
3. Bidang lingkungan
Misalnya Alcaligenes faecalis, Escherichia coli, Aerobacter aerogenes, Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri pencemar.
BAB III
PENUTUP
I. Simpulan
Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme yang memilki peranan dalam kehidupan manusia dan lingkungan, baik peranan yang dapat memberikan keuntungan maupun kerugian. Peranan-peranan tersebut bisa diperoleh secara langsung dan secara tidak langsung.
II. Saran
1. Jangan berpikir bahwa bakteri selalu merugikan dalam kehidupan, ada beberapa bakteri yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan, khususnya bagi manusia
2. Kita harus selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar, agar terhindar dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri
DAFTAR PUSTAKA
Istianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Bandung: CV.Yrama Widya.
Pelczar, Michael J. Dkk. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press
Unus, Suraiwaria. 2003. Mikrobiologi Air. Bandung: PT. Alumni
Soejatno. 1999. Mikrobiologi jilid 2. Semarang : IKIP PGRI Press
Waluyo, Lud. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. Malang : UMM Press
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar