|
|
|
Diadakannya tugas-tugas yang lebih praktis (seperti dalam IPA), termasuk tugas yang memanfaatkan lingkungan sosial dan alam
|
Anak menggunakan lebih banyak alat bantu belajar
|
Hasil kerja anak ditulis dengan kata-kata mereka sendiri
(ini adalah hasil karya anak kelas 1)
|
|
|
Sudut-sudut baca/perpustakaan sekolah dibuat dan dimanfaatkan
|
|
|
Guru menunjukkan fleksibelitas dalam pengelolaan murid dalam pelaksanaan pembelajaran
|
Hasil kerja anak dipajangkan di kelas
|
SITUBONDO: Sains Class di SDN 2 Wringin Anom
Kepala sekolah, guru, dan Komite SDN 2 Wringin Anom salah satu sekolah binaan MBE di Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo melakukan berbagai inovasi termasuk salah satu program yang namanya Sains Class. Munculnya ide Sains Class berawal dari rapat sekolah. Adanya keinginan dari Kepala Sekolah dan Guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Adanya laboratorium yang merupakan sumbangan bangunan bagi sekolah korban banjir dan juga tersedianya alat-alat praktik IPA yang merupakan hibah bagi sekolah binaan SEQIP akhirnya muncul ide mengadakan Sains Class.
Sains Class ini diperuntukkan khusus mata pelajaran IPA untuk
siswa kelas tiga, empat, lima dan enam dengan memanfaatkan laboratorium
yang didesain menjadi sebuah kelas. Pola pelaksanaannya dengan cara
Moving Class, yaitu ketika pelajaran IPA semua siswa di kelas tersebut
pindah ke kelas IPA. Dengan Moving Class diharapkan memberi suasana baru
kepada siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar.
Dan hal tersebut benarlah ada-nya, siswa lebih senang dan termotivasi
untuk belajar IPA. Tanpa di komando, ketika jam pelajaran IPA mereka
bergerak sendiri ke kelas IPA dan juga produk belajar yang dihasilkan
siswa lebih kreatif dan bervariatif. Hal tersebut terbukti ketika salah
seorang siswa mampu menjuarai Olimpiade IPA tingkat kecamatan dan
akhirnya juga lolos sebagai salah seorang wakil dari kabupaten Situbondo
pada Olimpiade IPA tingkat propinsi Jawa Timur.
Terlaksananya program "Sains Class" di SDN 2 Wringin Anom tidak terlepas dari dukungan Komite Sekolah. Wali murid menyediakan prasarana yang dibutuhkan, berupa meja siswa terbuat dari bahan jati sebanyak delapan buah, 35 kursi plastik, dan sebuah papan white board beroda.
Petani Tulungrejo Menjadi Mitra Guru
Pembelajaran dengan memanfaatkan ahli/pakar secara langsung telah dilakukan di SDN Tulungrejo 04, Bumiaji, Kota Batu. Model yang dikembangkan oleh Ibu Prihastutik adalah menjalin kemitraan dengan petani dalam mengelola pembelajaran tentang perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif di Kelas VI. Para petani, yang terdiri dari petani apel, strawberi, kentang, bawang merah, dan jamur, terlibat langsung sebagai "guru". Jadi selain ikut mengajar, para petani juga ikut memberi penilaian.
Tenyata dengan model ini siswa belajar sangat antusias dan penuh
semangat. Mereka dapat mencapai kompetesi baik dari aspek pemahaman
konsep maupun kerja ilmiah.
Berikut adalah komentar para petani: "ini adalah pengalaman pertama
menjadi guru", "kami sangat senang", "Setiap saat anak boleh datang ke
sini", "apakah saya memberi nilai terlalu pelit?".
Tentu yang paling berbahagia atas keberhasilan dari pembelajaran ini adalah Ibu Prihastutik. Karena model pembelajaran ini telah mengantarkan Ibu Tutik menjadi Juara III Lomba KREATIVITAS SAINS DAN MATEMATIK Tingkat Jawa Timur. Selamat! Siapa lagi yang akan menyusul untuk menjadi guru yang kreatif ???
Permainan "Puzzle Domino" Untuk Pembelajaran Pecahan
Mendengar kata DOMINO pikiran kita akan langsung tertuju pada kartu permainan dengan bulatan-bulatan merah berjumlah 1-6. Biasanya kita menggunakan domino untuk bermain sambil mengisi waktu luang. Tetapi tidak bagi ibu Juliati, Guru kelas III dari SD Songgokerto III Batu. Domino dimodifikasi dan digunakan sebagai media bagi pembelajaran pecahan pada siswa kelas III SD. Dan mengantarkan Ibu Juli sebagai JUARA I lomba KREATIVITAS GURU SAINS DAN MATEMATIK tingkat Jawa Timur. Selamat untuk Bu Juli. Layaknya permainan domino, Ibu Juli memodifikasi bulatan-bulatan domino, dan inilah contohnya:
Aturan permainan dalam pembelajaran ini adalah:
Dengan menggunakan media domino yang dimodifikasi menjadi puzzle ini
ternyata murid-murid kelas III menjadi lebih mudah memahami konsep
pecahan. Siswa-siswa juga merasa senang karena mereka dapat belajar
melalui bermain.
|
KEBUMEN: Anak Menulis Percakapan
Di SD Benerkulon, Kecamatan Ambal, Kebumen siswa kelas 6 telah menulis percakapan bersama temannya. Percakapan lalu dipraktikkan melalui telepon benang yang dibuat siswa sendiri. Kegiatan ini sederhana tetapi efektif dan menyenangkan! Kanan: Bpk Suyanto, guru kelas 6 mendengarkan siswi membacakan percakapan ke dalam telepon benang.
PURWOREJO: Anak Menceritakan Gambar
Kanan: Anak-anak kelas 2 SD 1 Kutoarjo, Purworejo sedang memotong dan mengurutkan gambar tentang hujan dan banjir. Kemudian mereka menulis cerita sesuai isi gambar.
SMPN 5 Kutoarjo: Praktik Sains
Siswa kelas 9 di SMPN 5 Kutoarjo, Purworejo biasa melakukan praktik pada saat pembelajaran sains. Pada gambar 1 mereka mengetahui bahwa daya listrik dapat dibangkitkan dari buah-buahan. Selain itu pada gambar 2 siswa kelas 9 lainnya dibantu gurunya Bpk Giono, belajar tentang seleksi alam dengan melakukan percobaan di luar kelas dengan potongan kertas kecil.
MADIUN: Anak Mencari Informasi di Atlas
Dengan kegiatan belajar mengajar yang tradisional guru bisa memberi tahu lebih banyak kepada siswa. Dengan PAKEM lebih baik anak mencari informasi sendiri, dengan memperhatikan hal berikut: keterampilan siswa mencari informasi sama penting (atau lebih penting) daripada informasinya sendiri. Kanan: siswa kelas 6 SD Kanigoro 3, Madiun mencari informasi mengenai laut-lautan di sekitar Indonesia.
PURWOREJO: Pembelajaran Praktik di SD Pacor 2
Salah satu sekolah yang semangatnya tinggi di Kecamatan Kutoarjo, Purworejo adalah sekolah pinggiran, yaitu SD Pacor 2. Yang diutamanakan adalah pembelajaran yang praktik, efektif dan menyenangkan. Di samping ada tiga contoh, salah satunya melibatkan masyarakat untuk membantu pembelajaran muatan lokal.
PURWOREJO: Mencicipi Berbagai Makanan
Di SD Wonorejo Kulon, Kecamatan Butuh, Purworejo anak juga praktik sains untuk mengetahui di mana di lidah letaknya berbagai rasa: rasa asam, manis, pahit dan asin. Mereka mencicipi berbagai bahan untuk mengetahui hal tersebut. Pada gambar di sebelah kanan perhatikanlah bahwa guru-guru, Ibu Sri Wahyuni (kiri) dan Ibu Sumarti (kanan) ikut mencoba. Hal ini memberi semangat kepada siswa!
MADIUN: Anak Kelas 1 SD Menulis Tentang Bagian Tubuh
Banyak guru berpendapat bahwa pembelajaran sulit diterapkan. Padahal banyak ide yang mudah diterapkan. Yang penting anak yang aktif dengan misalnya berfikir dan menulis. Bawah: Selin, siswi kelas 1 SD Nambangan Kidul, Madiun telah menggambar dan menulis tentang bagian-bagian tubuh. |
bagus .............
BalasHapusini salah satu pengembangan potensi Sekolah
mari kita berjuang mencerdaskan bangsa
bagus .............
BalasHapusini salah satu pengembangan potensi Sekolah
mari kita berjuang mencerdaskan bangsa
sangat patut untuk kita contoh dan kembangkan
BalasHapus