Jumat, 05 April 2013

Trik Internet Gratis Telkomsel Terbaru 2013 Tanpa Paket SNC 100% Work

Alt/Text Gambar

Trik Internet Gratis Telkomsel Terbaru 2013 Tanpa Paket SNC 100% Work

telkomsel-3.jpg
Asskum...
Setelah kemaren-kemaren saya posting TRIK SNC ERROR 2013.
Dan trik terhoooootttt...Internet Gratis Make Modem.
sekarang ane mau kasih agan2 sebuah trik yang simple buat gratisan,karena agan2 tidak usah ribet untuk daftar paket ini lah atau itulah terus cabut ini lah dan cabut itulah.. Biar EROR gitu..hehehesmile...smilesmile
Apalagi SNC akhir2 ini jaringannya kayak siput buat diajak gretongan sob,,, disamping itu gak cuma lola tapi malah berkuota kata sebagian orang, tapi punyaku masih unlimited dan lancar jaya,tetapi itupun aku harus bersusah payah buat mencari dan mensetting ip proxy elit,proxy server higespeed hingga saya kolaborasikan dengan DNS andalan saya sob...smilesmilesmile makanya punyaku masih aman2 saja sob...Full acces pula... Oh Nikmatnya sob...hehehehsmilesmilesmile
OK langsung saja ke Trik......
Trik ini secara tidak sengaja pas nyari2 host buat bug gratisan biar koneksi ophand gue nyantol tanpa paket snc sob,dan ternyata aku dapet 2 bug yang ke dua2nya jalan dengan sangat lancar kawan..
Terus trik ini tidak cuma gratis di BH(browser hape) bahkan jalan di Operamini begitu juga dengan Ucweb,dan tentunya full speed acces asal jaringan bagus sob.......DIJAMIN...hehehhe..smile..
Sobat tidak perlu mensetting pengaturan di hape sobat,tinggal pancal dengan settingan operator langsung ngebuttttt mak wuzzzzz.....kayak angin puting beliung aja ya sob...smilesmilesmile

Ok langsung saja ke TKP dan manfaatkan dengan bijak ya sob...
ini triknya tinggal di sedoootttt
3.jpg
NB:Trik di atas sudah Lulus UGIN(Ujian Gratis Internet Nasional) dan Aku sudah mengetesnya di tiga kartu yaitu Sule(AS),SiZuckenrberk(facebook) Dan Si Agnes(Simpati) ketiga2nya tanpa malak sama sekali dan jalan di simcard Masteng.....baik yang hapenya java,symbian,windows phone,android,bahkan ponsel cina pun akan connect secara gratis dan lancar sob....

baca juga ini.....
Atau yang ini juga.....

Jangan lupa, ini juga di baca ya.....
Ok sob semoga bermanfaat..
dan sampai jumpa lagi dengan trik2 terbaru lainnnya dari admin yang Newbe ini...hehhehhehhe..smilesmilesmilesmile
Wassalam.....


Kamis, 04 April 2013

ATM OTOMATIS

JANGAN PERCAYA DENGAN BANYAK BISNIS ONLAIN YANG MENGGIURKAN ANDA, DENGANIMING-IMING UANG MILYARAN RUPIAH, AKAN TETAPI UANG DIA ATM ANDA BERKURANG SEIRING BERJALANYA WAKTU WAKAKAKA.... NYESEK.... (GIGIT JARI, SAMBIL DUDUK MELONGO) SAYA SUDAH BANYAK IKUT BISNIS ONLINE BAIK YANG RESELER,MEMBER,,,
,
TETTAPI DENGAN UANG BALIK INI HANYA DI UANG BALIK SAYA BENAR-BENAR MENDAPATKAN KEUNTUNGAN BERLIPAT DAN MERUBAH HIDUP SAYA,
,
KLIK LING DI BAWAH INI,
http://www.uangbalik.in/?id=282337093


http://www.uangbalik.in/?id=282337093
pasang ilkan
anda 
085727090503
Image by Cool Text: Logo and Button Generator - Create Your Own Logo

Selasa, 02 April 2013

JURNAL

SELAMAT MEMBACA
PENGARUH LKS BERORIENTASI KEWIRAUSAHAAN
TERHADAP MINAT WIRAUSAHA, MOTIVASI
DAN HASIL BELAJAR SISWA
Kribut Dawaryo
Prodi Pendidikan Biologi IKIP PGRI Semarang
Jl. Sidodadi Timur No. 24 Dr. Cipto Semarang 50125
E-mail: cibutdawaryo@yahoo.com
ABSTRACT
High rate of unemployment is dominated by high school graduates due to the efforts made in high school learning is not optimal. Therefore it needs to be optimized by learning that emphasizes the learning in the life-skill competencies, particularly in entrepreneurship; by developing entrepreneurship oriented LKS. The problems in this study is how the validity and effectiveness of the entrepreneurship oriented LKS?, aimed to be able to develop the valid and effective entrepreneurship oriented LKS. This type of this research is the R & D by one-group-posttest-only design. The results showed that: (1) developed LKS declared valid. (2) Effectiveness, namely the interest of entrepreneurship and students' motivation in learning is high, as well as students learning outcomes are medium. The conclusion is, entrepreneurship oriented LKS is valid and effective.
Key words: LKS, interests, motivation, learning outcomes, entrepreneurship.
ABSTRAK
Tingginya angka pengangguran didominasi oleh lulusan SMA yang disebabkan belum optimalnya upaya pembelajaran yang dilakukan di SMA. Oleh karena itu perlu dioptimalkan dengan pembelajaran yang memberikan penekanan pembelajaran ke arah kompetensi life-skill khususnya kewirausahaan yaitu dengan
mengembangkan LKS berorientasi kewirausahaan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kevalidan dan keefektifan LKS berorientasi ke-wirausahaan?, dengan tujuan dapat mengembangkan LKS berorientasi ke-wirausahaan yang valid dan efektif. Jenis penelitian adalah R&D dengan desain one-group-posttest-only. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) LKS yang dikembangkan dinyatakan valid. (2) keefektifan, yaitu minat wirausaha dan motivasi belajar siswa tergolong tinggi, serta hasil belajar siswa tergolong sedang. Kesimpulannya ialah, LKS berorientasi kewirausahaan termasuk valid dan efektif.
Kata-kata Kunci: LKS, minat, motivasi, hasil belajar, kewirausahaan.

PENDAHULUAN
Menurut Agusnuramin (2011), jumlah pengganguran di Indonesia mencapai 9, 39 juta jiwa. Sesuai survei, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Arizal Ahnaf di Jakarta, Senin (5/1/2011), menjelaskan, pengangguran terdidik di-dominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 17,26 persen dari jumlah penganggur. Kemudian disusul lulusan Sekolah Menengah Atas (14,31 persen), lulusan universitas 12,59 persen, diploma 11,21 persen, baru lulusan SMP 9,39 persen dan SD ke bawah 4,57 persen (Tempo interaktif, 2011). Hal ini membukti-kan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah rata-rata berbasis isi,  dimana pembelajaran bersifat konvensional yaitu  pembelajaran yang pola pengajarannya berpusat pada guru (Teacher Centered), yang pembelajarannya terjadi interaksi satu arah, dimana siswa hanya bisa mendengar, mencatat, dan mematuhi semua perintah guru yang mengakibatkan siswa menjadi bosan, tidak termotivasi dan tidak ada kemauan untuk belajar, sehingga akan berdampak negatif pada hasil belajar siswa, selain itu kompetensi dan skill siswa juga tidak berkembang.
Permasalahan di atas perlu mendapatkan perhatian yang serius yaitu di- perlukan penanganan suatu pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang menekan-kan pembelajarannya ke arah kompetensi seperti pengembangan kemampuan intelektual, keterampilan, kreativitas, sikap dan kepribadian yang mengarah kepada kemauan belajar dan kemauan berwirausaha. Menurut Sailah (2008) kompetensi berwirausaha dapat diberikan melalui beberapa cara, antara lain dapat diberikan dalam mata pelajaran tersendiri atau diselipkan di semua mata pelajaran yang relevan dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran yang membangun spirit kewirausahaan.
Mewujudkan hal tersebut perlu adanya teknik yang khusus. Menurut Darmojo dan Kaligis (1992) dalam Senam, dkk (2008) menjelaskan bahwa  penggunaan LKS dalam pembelajaran dapat mengubah pola pembelajaran dari pola pembelajaran yang berpusat dari guru menjadi pola pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered), selain itu dapat memotivasi siswa, memudahkan dalam mengarahkan siswa untuk menemukan konsep diri, serta dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses. Dengan keterampil-an proses, siswa akan terbiasa menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, peggunaan LKS dalam pembelajaran berpengaruh terhadap minat berwirausaha, motivasi dan hasil belajar siswa. Namun LKS sains Biologi yang beredar untuk SMA belum memberikan penekanan ke arah kompetensi khususnya kewirausahaan dan menurut Widjajanti, dkk (2008) kualitas LKS SMA yang beredar belum semua baik. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan LKS biologi yang berkualitas baik, yang bisa memberikan penekanan pembelajaran ke arah kompetensi seperti  pengembangan kemampuan intelektual, keterampilan, kreativitas, sikap dan kepribadian yang mengarah kepada kemauan belajar dan kemauan berwirausaha.
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan  yang  akan  dicari  pemecahannya  dalam  penelitian  ini  adalah: (1) bagaimana kevalidan LKS ber-orientasi kewirausahaan?, (2) bagaimanakah keefektifan LKS berorientasi ke-wirausahaan terhadap minat wirausaha, motivasi dan hasil belajar siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengembangkan LKS berorientasi kewirausahaan yang valid, (2) mengembangkan LKS berorientasi kewirausahaan yang efektif terhadap minat wirausaha, motivasi dan hasil belajar siswa.
MATERIAL DAN METODE PENELITIAN
A.    Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai dengan September 2011 di SMA Negeri 09 Semarang, yang berlokasi di Jalan Cemara Raya, Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.



B.    Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 09 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 sebanyak 10 kelas, dengan sampel penelitian adalah kelas X-8, berjumlah 36 siswa.
C.    Teknik Sampling
Teknik  sampling  yang  digunakan  adalah  sampling  probabilita,  yaitu  sampling  acak kelompok (cluster random sampling). Dari 10 kelas, diambil satu  kelas sebagai sampel untuk diberi perlakuan.
D.    Instrumen Penelitian
Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain:
a.    Lembar validasi untuk mengukur  kevalidan LKS berorientasi kewirausahaan
b.    Lembar angket minat kewirausahaan dan wawancara untuk mengukur minat kewirausahaan
c.    Lembar angket motivasi belajar, lembar observasi dan wawancara  untuk mengukur motivasi belajar
d.    Tes formatif untuk mengukur hasil belajar  kognitif
E.    Jenis dan Desain Eksperimen
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D), dengan desain pra-eksperimental, yaitu one-group-possstest-only. Metode pengujian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Kelompok Eksperimen                   X                T
Gambar 1. Metode Pengujian Pengembangan
LKS Berorientasi Kewirausahaan
Keterangan:
X   :    perlakuan dalam pembelajaran dengan menggunakan LKS berorientasi kewirausahaan
T   :    postes untuk mengetahui pengaruh LKS berorentasi kewirausahaan terhadap minat wirausaha, motivasi, dan hasil belajar siswa.
F.    Prosedur
Langkah-langkah dalam menggunakan desain ini adalah sebagai berikut:
a.    Memberikan  perlakuan  pada  subjek  dengan  X,  yaitu  LKS berorientasi kewirausahaan
b.    Makukan T, yaitu  posttest  untuk  mengetahui  sikap  wirausaha  siswa  setelah mendapatkan perlakuan X.
G.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dapat dilihat pada tabel 1.

Data
Teknik pengambilan data
Instrumen
Waktu pengambilan
Hasil belajar kognitif
Tes tertulis
Soal pilihan ganda
sesudah pelaksanaan pembelajaran
Minat kewirausahaan
Triangulasi data
Lembar angket dan wawancara
sesudah pelaksanaan pembelajaran
Motivasi belajar
Triangulasi data
Lembar angket, lembar observasi dan wawancara
sesudah pelaksanaan pembelajaran
lembar kerja siswa berorientasi kewirausahaan
Validasi pakar
Lembar validasi
Sebelum pelaksanaan pembelajaran uji coba terbatas

Tabel 1. Metode Pengumpulan Data.
Data    Teknik pengambilan data    Instrumen    Waktu pengambilan
Hasil belajar kognitif     Tes tertulis    Soal pilihan ganda     sesudah pelaksanaan pembelajaran
Minat kewirausahaan    Triangulasi data    Lembar angket dan wawancara    sesudah pelaksanaan pembelajaran
Motivasi belajar     Triangulasi data     Lembar angket, lembar observasi dan wawancara    sesudah pelaksanaan pembelajaran
lembar kerja siswa berorientasi kewirausahaan    Validasi pakar     Lembar validasi    Sebelum pelaksanaan pembelajaran uji coba terbatas
H.    Analisis dan Interpretasi Data
1.    Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a.    Validitas
Validitas angket minat wirausaha, motivasi belajar, dan tes kognitif, dengan rumus:

(*** SENSOR)

Keterangan :
        = koefisisen korelasi antara x dan y
n     = jumlah siswa
X    = skor butir skor
Y    = skor total butir soal
(Arikunto, 2002).
Harga rxy yang diperoleh dibandingkan dengan rtabel. Apabila rxy > rtabel maka soal dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat penelitian.
b.    Reliabilitas
Analisis reliabilitas angket minat wirausaha, motivasi belajar dan tes kognitif, dengan Rumus :


Keterangan :
     = reliabilitas instrumen
K     = banyaknya butir soal
M     = rata-rata skor total
Vt     = varians total
(Arikunto, 2002).
Harga r11 yang diperoleh dibandingkan dengan rtabel. Apabila r11 >
r tabel maka item soal tes dikatakan reliable dan dapat digunakan sebagai alat penelitian
2.    Validitas dan keefektifan LKS Berorientasi Kewirausahaan
a.    Validitas Lembar Kerja Siswa Berorientasi Kewirausahaan
Validasi LKS Berorientasi Kewirausahaan dalam penelitian ini, dilakukan analisis dengan rumus (Hobri, 2009), sebagai berikut:
Va = 

Keterangan:
Va     : nilai rerata soal untuk semua aspek
Ai     : rerata nilai untuk aspek ke-i
n     : banyaknya aspek
Tolok  ukur  validitas  dari model yang  dikembangkan  menurut  Hobri  (2009) adalah sebagai berikut.
1 ? Va < 2 tidak valid
2 ? Va < 3 kurang valid
3 ? Va < 4 cukup valid
4 ? Va < 5 valid
Namun, dalam penelitian ini kriteria dimodifikasi menjadi seperti berikut:
1 ? Va < 2 tidak valid
2 ? Va < 3 kurang valid
3 ? Va < 4 valid
Keterangan  : Va = rata-rata penilaian ahli
b.    Keefektifan Lembar Kerja Siswa Berorientasi Kewirausahaan
Keefektifan LKS berorientasi kewirausahaan dapat dilihat dari:
1)    Data Angket Minat Wirausaha dan Motivasi Belajar
Data  angket  wirausaha  dan motivasi belajar siswa digunakan  untuk  melihat  keefektifan  LKS berorientasi kewirausahaan yang akan diperkuat dengan hasil observasi dan wawancara siswa. Data angket diperoleh dengan cara menghitung skor siswa yang menjawab  masing-masing  item  sebagaimana  terdapat  pada  angket.  Data tersebut  dianalisis  dengan  teknik  persentase  yang  dinyatakan  oleh Riduwan (2010) sebagai berikut:


2)    Data Hasil Belajar
Mengukur Nilai Akhir (hasil belajar peserta didik) menggunakan rumus sebagai berikut:
NA = 
Keterangan :
NA : Nilai Akhir (hasil belajar peserta didik) pada konsep bakteri
Analisis keefektifan LKS berorientasi kewirausahaan terhadap hasil belajar siswa berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 09 Semarang, yaitu ? 70. Menentukan presentase ketuntasan secara klasikal (Tim, 2004) dengan rumus sebagai berikut:
P = 
Keterangan:
P         : ketuntasan belajar secara klasikal
      : jumlah peserta didik yang tuntas secara individual (? 70)
      : jumlah peserta didik
Tolok ukur keberhasilan keefektifan lembar Kerja Siswa berorientasi kewirausahaan terhadap minat wirausaha, motivasi dan hasil belajar siswa menggunakan kriteria (Riduwan, 2010) sebagai berikut:
0    < X ? 20      sangat rendah
20  < X ? 40      rendah
40    < X ? 60      sedang
81    < X ? 80      tinggi
81  < X ? 100     sangat tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian pada penelitian ini adalah (1) validasi LKS berorientasi kewirausahaan dan (2) hasil uji keefektifan LKS berorientsai kewirausahaan terhadap minat wirausaha, motivsi dan hasil belajar siswa.
A.    Validasi LKS Berorientasi Kewirausahaan
Kevalidan LKS berorientasi kewirausahaan dapat dilihat dari hasil validasi. Selaku validator adalah Prof. Drs. Anton Sukarno, M. Pd. dan Drs. Agung Purwoko, M.Pd. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh bahwa nilai Va untuk LKS berorientasi kewirausahaan adalah 3 masuk dalam kriteria valid.
B.    Keefektifan LKS Berorientasi Kewirausahaan
Keefektifan LKS berorientasi kewirausahaan dapat dilihat dari hasil analisis data minat wirausaha, motivasi belajar dan hasil belajar siswa.
1.    Minat Wirausaha Siswa
Hasil analisis data tentang pengaruh LKS berorientasi kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan siswa kelas X-8 di SMA N 09 Semarang pada pokok materi bakteri dapat diperhatikan pada Gambar 2 berikut:








Gambar 2. Persentase Minat Berwirausaha Siswa Kelas X-8
Gambar 2 menunjukkan bahwa siswa SMA N 09 Semarang Kelas X-8  memiliki karakteristik minat kewirausahaan yang sangat tinggi dengan persentase nilai rata-rata minat kewirausahaan sebesar 85,8%. Sangat tingginya nilai aspek-aspek kewirausahaan ini disebabkan karena kegiatan-kegitan yang ada dalam LKS berorientasi kewirausahaan mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata, yaitu memunculkan permasalahan berbasis proyek ataupun produk yang berkaitan dengan materi, menyusun rancangan produk dan membuat produk yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam LKS tersebut. Dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut, maka siswa akan lebih tertantang,  sehingga  nilai-nilai  karakter  wirausaha  dapat diinternalisasikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sudarmiatin (2009) metode pembelajaran yang sangat sesuai dengan pembelajaran kewirausahaan adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata.
Tingginya persentase nilai minat berwirausaha siswa juga disebabkan karena kegiatan-kegiatan dalam LKS berorientasi kewirausahaan memberikan pembelajaran berorientasi kepada siswa yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam LKS, mendiskusikan dan menyampaikan hasil diskusi. Dengan memberikan kesempatan siswa untuk menyelesaikan per- masalahan yang berorientasi dengan fakta  kehidupan,  dan  mengkomunikasi-kan hasil pemecahan masalah kepada orang lain, tentunya hal semacam ini dapat berpengaruh dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter wirausaha pada diri siswa. Hal tersebut terjadi karena dalam proses diskusi terdapat pemodelan, yaitu pembentukan sikap melalui proses mencontoh. Siswa akan berani mengemukakan pendapat, saran, tanggapan karena melihat temannya berani melakukan hal tersebut. Sehingga siswa tersebut mempunyai keyakinan untuk melakukan hal yang sama.

2.    Motivasi Belajar Siswa
Hasil analisis data tentang pengaruh LKS berorientasi kewirausahaan terhadap motivasi belajar siswa kelas X-8 di SMA N 09 Semarang pada pokok materi bakteri dapat diperhatikan pada Gambar 3 berikut:








Gambar 3. Persentase Nilai Motivasi Belajar Siswa Kelas X-8
Gambar 3 menunjukkan bahwa siswa SMA N 09 Semarang Kelas X-8 memiliki karakteristik motivasi belajar yang tinggi dengan persentase nilai rata-rata motivasi belajar sebesar 75%. Tingginya nilai aspek-aspek motivasi belajar siswa ini disebabkan karena kegiatan-kegitan yang ada dalam LKS berorientasi kewirausahaan berisikan permasalahan yang menantang, menarik dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi, dimana kegiatan-kegiatan dalam LKS berisi tentang permasalahan yang membutuhkan ide-ide baru yaitu untuk merancang dan membuat produk jasa bakteri. Sehingga mengharuskan siswa untuk mencari informasi yang lebih banyak dari berbagai sumber. Menurut Uno (2010) menyatakan bahwa rasa ingin tahu merupakan daya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan rasa ingin tahu ini dapat ditimbulkan oleh suasana yang dapat mengejutkan, keragu-raguan, ketidaktentuan, adanya kontradiksi, menghadapi masalah yang sulit dipecah-kan, menemukan suatu hal yang baru, menghadapi teka-teki. Hal tersebut menimbulkan semacam konflik konseptual yang membuat siswa merasa penasaran, dengan sendirinya menyebabkan siswa berupaya keras untuk memecahkannya. Dalam upaya yang keras itulah motivasi belajar siswa bertambah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tujuh aspek-aspek motivasi belajar, ada satu aspek motivasi belajar yang tergolong dalam kriteria sedang dengan persentase skor yang diperoleh sebesar 50,7%, yaitu aspek jumlah waktu yang disediakan untuk belajar. Hal tersebut juga didukung oleh peryataan siswa yang memperoleh skor motivasi belajar rendah menyatakan bahwa: "belajar jika ada ulangan saja, dan waktu untuk mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) di sekolah pada pagi harinya". 
Perilaku siswa yang demikian disebabkan karena kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya belajar, siswa kurang dapat mengarahkan dan mengendalikan perilakunya sehingga menunjukkan perilaku yang menyimpang dari kegiatan belajar. Hal ini dapat diartikan dalam diri siswa  kedisiplinan belajar masih kurang, siswa yang disiplin dalam belajar akan mampu mengarahkan diri dan mengendalikan perilakunya sehingga menunjukkan keteraturannya dalam kegiatan belajar. Menurut Imelda (2002) dalam Prasti (2005) siswa yang disiplin belajar akan terlihat memiliki waktu belajar yang teratur, belajar sedikit demi sedikit, menyelesaikan tugas pada waktunya dan belajar dalam suasana yang mendukung. Siswa yang kurang disiplin dalam belajar merupakan dampak dari  motivasi belajar siswa kurang khususnya dalam aspek jumlah waktu yang disediakan untuk belajar.
3.    Hasil Belajar Siswa
Hasil analisis data tentang pengaruh LKS berorientasi kewirausahaan terhadap hasil belajar siswa kelas X-8 di SMA N 09 Semarang pada pokok materi bakteri dapat diperhatikan pada Gambar 4 berikut:










Gambar 4. Persentase Ketuntasan Siswa Kelas X-8
Gambar 4 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa SMA N 09 Semarang Kelas X-8 masuk dalam kriteria sedang, dengan persentase  sebesar  41,7 % siswa mencapai ketuntasan belajar. Hasil ini belum sesuai target penelitian yaitu 85% siswa yang memperoleh nilai tuntas. Menurut Mulyasa (2004) menyatakan bahwa keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran, dan sekurang-kurangnya 85% jumlah peserta didik yang mencapai ketuntasan dari keseluruhan jumlah siswa yang ada di kelas.
Hasil tersebut disebabkan kecerdasan dan kemampuan kognitif dari siswa kelas X-8 masih rendah, dimana kurangnya kemampuan siswa untuk memahami dan menganalisis konsep. Hal ini terlihat dari banyak jawaban siswa yang salah pada soal-soal  pemahanan dan analisis. Selain itu, disebabkan kondisi sosial dari siswa kelas X-8 masih bersifat individual, yaitu siswa lebih senang dengan kerja  mandiri daripada kerja kelompok karena setiap kerja kelompok sebagian siswa tidak aktif dan kreatif dalam kerja kelompok. Hal ini sesuai dengan pernyataan siswa kelas X-8 yang menyatakan bahwa: "setiap tugas kelompok banyak siswa yang tidak ikut mengerjakan tugas kelompok, hanya sebagian siswa saja yang benar-benar mengerjakan". Dengan perilaku siswa yang demikian, maka siswa yang tidak ikut aktif dan kreatif dalam kerja kelompok tidak akan memperoleh ilmu atau informasi dari guru dengan perantara tugas yang diberikan itu. Sehingga persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar hanya mencapai 41,7% dan belum mencapai target penelitian yaitu 85% siswa yang mencapai ketuntasan. Sebagaimana Purwanto (2002) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah kecerdasan, kemampuan kognitif dan kondisi sosial dari siswa.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:
1.    LKS berorientasi kewirausahaan yang dikembangkan dinyatakan valid dengan skor Va adalah 3.
2.    LKS berorientasi kewirausahaan yang dikembangkan efektif, hal ini dapat terlihat dari:
a.    Minat wirausaha siswa tergolong dalam kriteria sangat tinggi, yaitu dengan persentase nilai rata-rata minat wirausaha sebesar 85,5%.
b.    Motivasi belajar siswa tergolong dalam kriteria tingggi, yaitu dengan persentase nilai rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 75%.
c.    Hasil belajar siswa tergolong sedang, yaitu dengan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 41,7%.
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillahirobbil'alamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya yang senantiasa menyertai penulis hingga akhirnya naskah hasil penelitian ini dapat terselesaikan.
Penulis sampaikan juga terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak sehingga naskah hasil penelitian ini tersusun dan terselesaikan dengan baik, diantaranya:
1.    Endah Rita S. D, S. Si.,M. Si. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi yang telah menyetujui usulan topik skripsi peneliti dan sebagai Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga kesulitan dan hambatan dapat teratasi.
2.    Prasetiyo, S. Pd., M. Pd. Pembimbing II yang telah mengarahkan peneliti dengan penuh ketelitian dan kecermatan serta telah membimbing peneliti dengan penuh dedikasi yang tinggi.
3.    Kepala Sekolah SMAN 09 Semarang yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian di instansi yang dipimpinnya.
Semoga naskah hasil penelitian ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Agusnuramin. 2011. Jumlah pengangguran di Indonesia 9,43 juta orang dan dampaknya pengangguran. Jakarta, 5 Mei.

Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar evaluasi pendidikan (Ed. Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Hobri. 2009. Metode penelitian pengembangan (Developmental Research) (aplikasi pada penelitian pendidikan matematika). Jember. Universitas Jember.
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum berbasis kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Prasti. 2005. Hubungan antara motivasi  belajar dengan disiplin belajar siswa pada saat layanan pembelajaran di kelas II SMU Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal tahun 2004/2005. Semarang: Unnes.
Purwanto, N. 2002. Psikologi pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Riduwan. 2010. Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung: Alfabeta.


** sebagian sudah saya sensor data-data yang seharusnya**