Sabtu, 17 Desember 2011

Rencana Perencanaan Pembelajaran striuktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannyadalam konteks saling temas


RPP
( Rencana Perencanaan Pembelajaran )
    I.      Identitas
Nama Sekolah            : SMA NEGERI 1 MRANGGEN
Mata Pelajaran           : IPA/ Biologi
Kelas/Semester           : XI/Gasal
Alokasi waktu            : 2 x 45 menit ( 2 jam )
Standar Kompetensi  : 1. Memahami keterkaitan antara striuktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannyadalam konteks saling temas
Kompetensi Dasar       : 1.2 Mengidentifikasi Struktur Jaringan Tumbuhan Dan Mengkaitkan dengan Fungsinya, Menjelaskan Sifat  Totipotensi Sebagai Dasar Kultur Jaringan
Indikator                     :
1.      Menggambarkan berbagai mcam struktur jaringan tumbuhan
2.      Mengidentifikasi ciri-ciri berbagai macam jaringan tumbuhan
3.      Membedakan struktur jaringan tumbuhan
4.      Menjelaskan fungsi berbagai jaringan tumbuhan
5.      Mengkaitkan sifat totipotensi dengan tehnik kultur jaringan

 II.      Tujuan
1.      Siswa mampu membedakan berbagai jaringan ( epidermis, kolenkim, sklerenkim, parenkim, xilem, floem dan kambium ) pada tumbuhan.
2.      Siswa mampu mendeskripsikan fungsi masing – masing jaringan tumbuhan
3.      Siswa mampu memberikan contoh – contoh pemanfaatan teknik kultur jaringan pada tumbuhan
4.      Mengembangkan sikap kritis, kerja sama , percaya diri, bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur, memecahkan masalah dan aktif dalam proses pembelajaran.
III.      Materi Pembelajaran
Struktur Jaringan Tumbuhan
·         Tumbuhan tersusun atas berbagai jaringan. Jaringan merupakan sekelompok sel dengan asal usul, struktur , dan fungsi sama.

·         Jaringan Pada Tumbuhan
v  Jaringan Meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan dasar yang senantiasa membelah. Pada ujung akar dan batang menyebabkan pertumbuhan primer ( memanjang ) sedangakan pada kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder ( membesar ).

Klasifikasi Meristem
Menurut tempatnya, meristem dalam tubuh tumbuhan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1.      Meristem pucuk ( apikal )
Meristem ini terdapat pada bagian pucuk akar dan batang yang akivitas pembelahannya akan mengkibatkan perpanjangan akar dan batang.
2.      Meristem interkalar
Meristem  yang terdapat di antara jaringan dewasa.
3.      Meristem lateral ( meristem samping )
Meristem yang letaknya sejajar dengan permukaan organ / mengalami pertumbuhan sekunder. Misalnya pada jaringan kambium

v  Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat di seluruh tubuh tumbuhan.

Berdasarkan fungsinya, ada beberapa macam parenkim, antara lain:
1.      Klorenkim ( parenkim asimilasi )
Klorenkim adalah sel parenkim yang berisi kloroplas dan berfungsi untuk fotosintesis. Sel ini biasanya berisi mempunyai sebuah atau beberapa vakuola.
2.      Parenkim Penimbun
Parenkim penimbun adalah sel parenkim yang biasanya berisi leukoplas (cadangan makanan ) seperti karbohidrat, protein, dan lemak.
3.       Parenkim Air
Parenkim air umumnya terdapat pada tubuh tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit dan sukulen.
4.      Aerenkim ( parenkim udara )
Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan yang habitatnya di air(hidrofit).

v  Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong pada tumbuhan, yaitu kolenkim dan sklerenkim.

Kolenkim
Kolenkim terdiri atas beberapa sel hidup yang berbentuk agak memanjang dan biasanya berdindiding tebal.

Menurut tipe penebalan dindingnya kolenkim dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
1.      Kolenkim sudut
2.      Kolenkim lamela
3.      Kolenkim lakuna
4.      Kolenkim cincin

Sklerenkim
Sklerenkim adalah sel dengan dinding sekunder tabal yang mengandung lignin atau tidak.

Jaringan Penutup
Jaringan penutup terdiri atas sel epidermis dan turunannya.
Fungsi jaringan penutup adalah :
a.       Melindungi tumbuhan terhadap pengeluaran air yang berlebihan
b.      Melindungi tunbuan terhadap kerusakan mekanis
c.       Menjaga atau mengatur suhu tumbuhan

Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar dari daun, bunga, buah, biji, batang, dan akar sebelum mengalami penebalan sekunder.
v  Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut terdiri dari :
a.      Xilem
Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun.
Xilem terdiri atas sel mati dan sel hidup yang dindingnya menyalami penebalan zat kayu. Xilem terdiri tersusun atas beberapa unsur, yaitu :
Trakeid
Merupakan sel tunggal berukuran panjang dan runcing sehingga air dapat melewati trakeid melalui lubang-lubang atau pit yang terdapat pada dinding sel.
Elemen pembuluh
Merupakan sederet sel-sel silinder yang tersusun memanjang berbentuk tabung.
Pada kedua ujung dinding elemen pembuluh terdapat lubang-lubang sehingga dapat mengalirkan air dan garam mineral dari satu elemen ke elemen berikutnya.
Selain trakeid dan elemen pembuluh juga mengandung sel-sel parenkim xilem dan serat-aerat xilem.

b.      Floem
Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas beberapa komponen pembuluh tapis yang masing-masing diiringi sel pengiring.
Pembuluh tapis
Bentuknya silinder dengan ujung berlubang sehingga terjadi hubungan sitoplasmik antar sel.
Sel pengiring
Bentuknya silinder dan mengandung plasma yang pekat.
Selain pembuluh tapis dan sel pengiring floem juga memiliki sel-sel parenkim floem, serat-serat floem dan papan atau lempeng tapis
·         Jaringan Penyusun Organ Tumbuhan
1.       Jaringan Penyusun Akar
Akar merupakan bagian bawah tumbuhan yang pada umumnya berkembang dibawah permukaan tanah. Namun ada pula akar yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah.
Fungsi akar pada tumbuhan antara lain :
-          untuk menyerap air dan garam mineral dari tanah,
-          memperkuat berdirinya tumbuhan,
-          sebagai alat pernafasan,
-          tempat menyimpan cadangan makanan.
Secara anatomi, struktur akar berturut turut dari luar kedalam yaitu :
a.       Epidermis
Merupakan bagian terluar yang tersusun atas sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel, berdinding tipis, pada permukaan luar epidermis embentuk tonjolan rambut atau bulu akar untuk memperluas daerah penyerapan akar.
b.      Korteks
Tersusun oleh jaringan parenkim yang tidak terlalu rapat, pada korteks akar sering terdapat leukoplas, berupa butir tepung yang dilengkapi dengn jaringan penguat seperti kolenkim dan sklerenkim.
c.       Endodermis
Endodermis tersusun atas selapis sel rapat tanpa ruang antar sel, terletak disebelah dakam korteks. Pada dinding sel endodermis terdapat lapisan suberin dan lignin yang bersifat impermeabel. Lapisan tersebut nenempel mengelilingi dinding radial dan dinding melintang sehingga membentuk struktur yang disebut pita kaspari. Adanya pita kaspari menyebabkan air dan garam mineral tidak dapat masuk melintasi dinding sel.
d.      Stele (silinder pusat)
Stele merupakan jaringan dibawah endodermis. Stele tersusun atas beberapa jaringan, yaitu:
-          Perisikel (perikambium), merupakan lapisan terluar stele.
-          Vasis (berkas pembuluh angkut), terdiri atas xiem dan floemyang tersusun bergantian menurut arah jari-jari.
-          Empulur, merupakan jaringan pengisi diantara vasis yang terdiri atas parenkim

2.      Jaringan Penyusun Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang pada umumnya terdapat di permukaan tanah yang berfungsi untuk menyokong tubuh tumbuhan, tempat lintasan air, dan bahan organik, menyimpan cadangan makanan, tempat melekatnya daun serta sebagai alat pembiak vegetatif. 

Pertumbuhan primer
Pada dasarnya jaringan pada batang dibedakan atas jaringan :
a.       Epidermis
Jaringan epidermis batang tersusun oleh satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel.
          Epidermis batang adalah jaringan yang hidup, sel-selnya mempunyai daya untuk membelah. Sifat ini penting karena epidermis harus mengimbangi bertambah besarnya batanh karena adanya pertumbuha menebal primer dan sekunder. Pada beberapa tmbuhan yang  mengalami pertumbuhan periderm yang lambat , maka aktivitas miotik jaringan epidermis ini menjadi sangat diperlukan.
b.      Korteks dan Empulur
Korteks merupakan jaringan dibawah epidermis yang tersusun oleh sel-sel parenkim yang berdinding tipis dan tersusun tidak rapat sehingga banyak ruang antar sel.
Korteks batang mengandung kloroplas. Pada tumbuhan angiospermae yang akuatik korteks berkembang menjadi aerenkim dengan ruang-ruang antar sel yang besar.
Empulur terdiri atas sel-sel parenkim yang dapat mengandung kloroplas. Bagian tengah empulur sering kali mengalami kerusakan pada saat pertumbuhannya. Kerusakan demikian biasanya terjadi didaerah ruas.


c.       Jaringan pembuluh
Jaringan sekunder batang terdiri atas sejumlah ikatan pembuluh yang tesusun khusus..
Setiap ikatan pembuluh memiliki xilem yang tersusun kearah dalam dan floem ke arah luar. Susunsn ikatan pembuluh demikian dikenal sebagai ikatan pembuluh kolateral.  jika antara ilem dan floem terdapat kambium maka disebut kolateral terbuka, jika tidak ada kambium maka disebut kolateral tertutup . Jika kolateral terbuka biasa terdapat pada tumbuhan dikotil dan tipe kolateral tertutup terdapat pada tumbuhan monokotil.

Ø  Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat kambium penbuluh berkembang membentuk lingkaran meristem yang membelah ecara paralel terhadap permukaan tumbuhan. Aktivitas kambium biasanya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Pada musim kemarau kambium tidak dalam keadaan aktif membelah. Pada musim hujan ketika kelembaban tinggi dan banyak air , xilem tumbuh dengan pembuluh yang lebar dan dinding sel yang tipis. Pada musim kemarau, ukuran pembulih mengecildan kambium kembali dalam keadaan tidak aktif. Adanya perbedaan kecepatan dan ukuran sel  dalam pertumbuhannya tersebut menyebabkan terbentuknya lingkaran tahun.


3.      Jaringan penyusun  Daun
          Daun merupakan organ fotosintesis bagi tumbuhan berpembuluh. Pada umumnya daun terdiri atas helai daun (lamina) yang pipih dan tangkai (petiolus) yang menghubungkan daun kebatang.  Daun sempurna memiliki pelepah, tangkai dan helaian daun, sedangkan daun tidak sempurna hanya memiliki salah satu bagian tersebut. Daun tersusun atas jaringan utama, yaitu :
a.       Epidermis
b.      Mesofil
c.       Berkas pengangkut
d.      Jaringan  penguat

IV.      Metode Pembelajaran
Metode : ceramah, diskusi, dan tanya jawab  
Model pembelajaran : Learning cycle  : jigsaw

 V.      Kegiatan Pembelajaran
*      Pertemuan 1
1.      Kegiatan Pendahuluan
a.       Orientasi :
-          Guru memberikan salam ketika masuk kedalam kelas mengajak siswa berdoa bersama sebelum memulai pelajaran dan mempresensinya.
-          Guru menanyakan kepada siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya, untuk mengetahui apakah siswa telah memahaminya.
-          Guru menyampaikan pokok materi yang akan disampaikan, yaitu mengenai struktur jaringan tumbuhan dan menjelaskan tentang sifat totopotensi sebagai haisl dari kultur jaringan

b.      Apersepsi dan motivasi:
“yaitu dengan  menampilkan gambar – gambar tentang hasil budidaya kultur jaringan”,kemudian memberikan pertanyaan seputar gambar  yang sudah ditampilkan,”apakah hasil anakan dari perkembangbiakan tanaman dengan mencangkok sama persis dengan induknya.”

2.      Kegiatan Inti
a.       Eksplorasi
-          Guru memberikan sedikit informasi tentang struktur jaringan tumbuhan
-          Guru memberikan arahan tentang model pembelajaran yang akan digunakan.
-          Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
-          Setiap kelompok diberi permasalahan yang berbeda – beda
b.      Elaborasi
-          Siswa diminta untuk berdiskusi kelompok sesuai dengan permasalahan yang didapat.
-          Setelah diskusi selesai setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas.
-          Siswa mampu menarik kesimpulan dari diskusi kelas
c.       Konfirmasi
-          Guru memberikan umpan balik serta meluruskan pendapat siswa yang kurang tepat.
-          Siswa diberi tugas untuk meresum tentang struktur jaringan tumbuhan dalam bentuk “ Peta Konsep ”.

3.      Kegiata Penutup
-          Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan.
-          Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
-          Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, diikuti oleh semua siswa.
*      Pertemuan 2
1.      Kegiatan Pendahuluan
-          Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran.
-          Guru memberikan pre test sebelum memulai kegiatan praktikum

2.      Kegiatan Inti
a.       Eksplorasi
-          Siswa diminta duduk sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk sebelumnya.
-          Guru memberikan arahan tentang kegiatan praktikum yang akan dilakukan
-          Siswa diminta untuk memulai kegiatan praktikum dengan sungguh – sungguh.
b.      Elaborasi
-          Siswa memulai kegiatan pengamatan dengan kelompoknya masing – masing.
-          Siswa mencatat hasil pengamatan, kemudian mendiskusikan hasil pengamatan dengan kelompoknya masing – masing.
-           Setelah selesai berdiskusi, perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi ke depan kelas.
c.       Konfirmasi
-          Guru memberikan umpan balik kepada siswa terhadap hasil presentasi.
-          Guru memberi ACC data hasil praktikum dari masing – masing kelompok.
3.      Kegiatan penutup
-          Bersama dengan siswa, guru membuat kesimpulan
-          Guru memberi tugas untuk membuat laporan dari hasil paraktikum yang telah dilakukan.
-          Guru mengucapkan salam, dan diikuti oleh semua siswa.


VI.      Sumber Belajar
·         buku teks
·         Lks kelas XI semester gasal
·         charta
·         bahan presentasi

VII.      Penilaian
v  Teknik penilaian dan bentuk instrument :

Teknik
Bentuk Instrumen
- Tugas
- Tes tertulis
- Kinerja
- Peta Konsep
- Tes isian
- unjuk kerja

Tugas : Buatlah resuman dalam bentuk “ Peta Konsep mengenai struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.




        Dilaksanakan,.............
Mengetahui,                                                   
         Kepala Sekolah                                                               Guru Biologi              


     (.............................)                                                          (............................)
     NIP.                                                                                      NIP.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar