Jumat, 16 Desember 2011

MANFAAT SINAR MATAHARI

Manfaat Sinar Matahari


Matahari yang setiap hari bersinar tidak hanya menerangi kehidupan kita saja, tetapi banyak memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Manfaat sinar matahari bagi tubuh kta antara lain :

Vitamin D

Sejumlah besar simpanan kolesterol Anda terdapat di bawah kulit. Pada waktu berkas sinar ultraviolet disaring di kulit, ia mengubah simpanan kolesterol ini menjadi vitamin D. Menghadapkan sebagian dari tubuh ke sinar matahari selama 5 menit memberikan 400 IU (international unit) vitamin D. Anda membutuhkan 400 IU perhari menurut peraturan RDA (Recommended Dietary Allowances) di AS.

Sinar Matahari Mengurangi Kolesterol Darah

Dengan mengubah kolesterol di bawah kulit menjadi vitamin D, tubuh Anda akan memberikan peringatan kepada kolesterol yang ada dalam darah untuk keluar dari darah menuju ke kulit sehingga mengurangi kolesterol dalam darah.

Sinar Matahari Mengurangi Gula Darah

Cahaya matahari mampu berperan sebagai insulin yang memberikan kemudahan penyerapan glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh. Ini merangsang tubuh untuk mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula yang tersimpan (glikogen) yang tersimpan di hati dan otot, sehingga menurunkan gula darah.

Sinar Matahari Adalah Penawar Infeksi dan Pembunuh Bakteri

Matahari sanggup membunuh bakteri penyakit, virus dan jamur. Itu berguna untuk perawatan tuberkulosis (TBC), erisipelas, keracunan darah, peritonitis, pnemonia, mumps, asma saluran pernafasan. Bahkan beberapa dari virus penyebab kanker dibinasakan oleh sinar ultraviolet. Infeksi jamur, termasuk candida, bereaksi terhadap sinar matahari. Beberapa jenis bakteri di udara dibinasakan dalam 10 menit oleh sinar ultraviolet.

Seorang ilmuwan menutup setengah dari piring batu yang dipenuhi dengan bakteri - setengah lainnya disinari matahari secara langsung. Bagian piring yang tertutup tetap dipenuhi bakteri, tetapi tidak ada yang tumbuh di setengah piring yang terbakar sinar matahari. Semua bakteri telah terbunuh. Jika Anda membuka lebar tirai dan jendela rumah agar sinar matahari masuk ke ruangan, maka setelah satu jangka waktu sinar matahari ini akan membunuh bakteri yang berada di debu jendela dan lantai, sehingga membuat rumah Anda menjadi tempat yang lebih sehat untuk didiami.

Sinar Matahari Meningkatkan Kebugaran dan Kualitas Pernafasan

Sinar matahari bisa meningkatkan kapasitas darah untuk membawa oksigen dan menyalurkannya ke jaringan-jaringan. Ini berarti banyak oksigen tersedia untuk dibawa ke otot sewaktu Anda berolahraga. Faktor lain yang bisa membantu meningkatkan volume nafas ialah bahwa glikogen bertambah di hati dan otot setelah berjemur matahari.

Sinar Matahari Membantu Membentuk dan Memperbaiki Tulang

Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam tubuh Anda karena paparan sinar matahari, kemampuan penyerapan kalsium akan meningkat. Ini menolong pembentukan dan perbaikan tulang dan mencegah penyakit seperti rakitis dan
osteomalacia (pelembutan tulang tidak normal).

Sinar Matahari Meningkatkan Beberapa Jenis Kekebalan

Sinar matahari menambah sel darah putih terutama limfosit, yang digunakan untuk menyerang penyakit. Antibodi (gamma globulins) Anda akan bertambah. Sepuluh menit di.bawah sinar ultraviolet satu atau dua kali setiap minggu mengurangi potensi terserang flu antara 30 sampai 40 persen.


Disamping banyak manfaatnya, terlalu lama berada di bawah sinar matahari, terutama setelah melewati pagi hari, bisa menyebabkan hal-hal berikut :

Sinar Matahari Membuat Kulit Anda Terbakar

Hari berawan bukan jaminan kulit Anda aman dari serangan sinar matahari. Awan bisa menyaring banyak berkas cahaya yang kelihatan dan inframerah, namun 80% radiasi ultraviolet mampu menembus pertahanan awan.

Sinar Matahari Bisa Meningkatkan Resiko Kanker Kulit

Angin sepoi-sepoi juga bisa menambah bahaya itu. Kebanyakan sinar matahari dengan tingginya trigliserid darah adalah faktor yang paling besar penyebab terjadinya kanker kulit.

Sinar Matahari Mempercepat Proses Penuaan

Z.R. Kime dalam bukunya Sunlight Could Save Your Life, menyatakan bahwa bertambahnya penggunaan minyak sayur olahan (poliunsaturated), menyebabkan bertambahnya kehadiran radikal bebas pada kulit. Radikal bebas ini adalah bagian dari molekul (yang terpecah-pecah) dengan kecenderungan menyebabkan kerusakan jaringan lapisan kulit paling luar, penyebab utama penuaan dini - keriput kulit.

Anda mendapatkan manfaat terbaik disinari cahaya matahari sebelum pukul 09.00 pagi dan setelah pukul 16.00 sore. Pada saat-saat itu kulit Anda tidak mendapatkan sinar gelombang pendek (sinar-gelombang pendek: ultraviolet, sinar-x, sinar gamma, sinar cosmos), sebaliknya Anda lebih banyak mendapatkan sinar gelombang - panjang atau inframerah.

Beruntunglah untuk beberapa orang yang masih bisa mendapati tubuh yang terkena sinar matahari pagi. Sinar matahari baik yaitu diantara pukul 7 sampai 9 pagi. Di bawah kulit kita terdapat simpanan kolesterol yang cukup besar jumlahnya. Saat kulit terkena ultraviolet pagi, kolesterol yang tersimpan di dalam kulit akan dirubah menjadi vitamin D.

Jika tubuh yang terkena sinar matahari bisa anda hadapkan hampir sebagian maka akan didapat 400 UI(international unit) yang merupakan standar pendapatan vitamin D untuk tubuh. Mengurangi kolesterol dalam darah, yang dijelaskan dengan penggunaan vitamin D yang akan menekan kolesterol yang terdapat dalam darah menuju ke kulit, sehingga kolesterol dalam darah berkurang. Mengurangi kadar gula darah, penjelasannya bahwa sinar matahari bersifat sebagai insulin yang memudahkan penyerapan glukosa ke dalam sel tubuh. Sinar matahari pagi sebagai pembunuh bakteri, jika dalam medis pengobatan yang menggunakan sinar ultraviolet buatan, sedang saat anda berjemur pada matahari langsung berarti anda akan mendapat manfaat pembunuh kuman yang jauh lebih alami. Ini merupakan nilai lebih. Selain itu, sinar matahari akan meningkatkan kebugaran dan kualitas pernafasan.

Hal ini lah yang disarankan untuk sering berolahraga di pagi hari. Faktor lain yang membantu peningkatan kebugaran adalah meningkatnya aktifitas penyerapan glikogen pada hati dan otot. Bertambahnya vitamin D, juga akan memacu fungsi untuk menyerap kalsium lebih banyak sehingga akan membantu membentuk tulang dan memberikan kekuatan pada kepadatan tulang.

Berjemur selama 10 menit setiap hari akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terutama limfosit atau sel darah putih. Sehingga bisa mengurangi resiko terganggu flu dan masuk angin. Mulailah dari sekarang untuk meluangkan waktu sejenak, untuk berjemur di pagi hari sebelum memulai aktifitas. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1912062-manfaat-sinar-matahari/

Sinar matahari sering dituding sebagai penyebab kanker kulit, karena sinar ultravioletnya. Tapi, terik sinar matahari tidak selalu berdampak negatif. Paparannya di pagi hari memiliki manfaat bagi kesehatan tulang karena menjadi sumber vitamin D.
Bahkan, anak bayi pun dianjurkan dijemur di bawah sinar matahari setiap pagi, agar pertumbuhannya baik.
Namun,sinar matahari seperti apa yang bagus?
Paparan sinar matahari yang baik adalah sinar matahari pagi hari, sebelum pukul 08.00. Pada jam tersebut, matahari akan memberikan sinar yang bermanfaat bagi tubuh. Pancarannya mampu mensintesis menjadi vitamin D, dan bermanfaat untuk kesehatan tulang dan pembentukan kalsium.
Akan tetapi, berjemur di atas pukul 09.00, sinar matahari justru berbahaya bagi kulit. Hal ini dikarenakan ketiga jenis sinar ultraviolet A, B, dan C yang terdapat dalam sinar matahari akan membahayakan kesehatan kulit. Sinar matahari yang mengandung sinar ultraviolet (UV) A dan B dapat merusak membran sel sehingga mengakibatkan kulit merah dan terbakar, serta merusak sel-sel kulit. Akibatnya, mekanisme regenerasi sel-sel akan rusak.
Yang berbahaya adalah bila kulit terpapar sinar matahari cukup lama dan dalam intensitas yang cukup tinggi. jika kulit terlalu sering mendapat paparan sinar matahari dalam jumlah banyak, akan mempercepat proses premature skin aging (penuaan kulit dini). Di samping pengaruh faktor lain seperti polusi dan asap rokok.
Jadi, biasakan bangun pagi dan dapatkan manfaat sinar matahari pagi untuk kesehatan tulang anda.
Manfaat Sinar Matahari
Sinar Matahari memberikan pertumbuhan dan tenaga bagi semua mahkluk hidup. Apakah manfaat sinar matahari bagi kesehatan kita manusia ?

1. Sinar matahari menghasilkan vitamin D. Sejumlah besar simpanan kolesterol terdapat di bawah kulit. Pada waktu berkas sinar ultraviolet disaring di kulit, ia mengubah simpanan kolesterol ini menjadi vitamin D. Menghadapkan sebagian dari tubuh ke sinar motahari selama 5 menit memberikan 400 unit vitamin D. (Manusia membutuhkan 400 unit perhari menurut RDA USA).

2. Sinar Matahari mengurangi kolesterol darah. Dengan mengubah kolesterol di bahwa kulit menjadi vitamin D, menyebabkan tubuh memberikan peringatan kepada kolesterol yang ada dalam darah untuk keluar dari darah menuju ke kulit, sehingga mengurangi kolesterol dalam darah.

3. Sinar Matahari mengurangi gula darah. Cahaya matahari bagaikan insulin oleh memberikan kemudahan penyerapan glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh. Ini merangsang tubuh untuk mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula yang tersimpan (glykogen), yang tersimpan di hati don otot, sehingga menurunkan gula darah.

4. Sinar Matahari ialah penawar infeksi dan pembunuh bakteri. Matahari sanggup membunuh bakteri penyakit, virus dan jamur. Itu berguna untuk perawatan tuberkulosis (tbc), erisipelas, keracunan darah, peritonitis, pnemonia, mumps, asma saluran pernafasan. Bahkan beberapa dari virus penyebab kanker dibinasakan oleh sinar ultraviolet. Infeksi jamur, termasuk candida, bereaksi terhadap sinar matahari. Bakteri di udara dibinasakan dalam 10 menit oleh sinar ultraviolet.

5. Sinar Matahari meningkatkan kebugaran pernafasan. Sinar matahad bisa meningkatkan kapasitas darah untuk membawa oksigen dan menyalurkannya ke jaringan-jaringan. Ini berarti banyak oksigen tersedia untuk dibawa ke otot-otot sewaktu gerak badan. Faktor lain yang bisa membantu meningkatkan kebugaran pernafasan ialah bahwa glikogen bertambah di hati dan otot setelah berjemur mataharii.

6. Sinar Matahari menolong dalam membentuk dan memperbaiki tulang-tulang. Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari, bisa meningkatkan penyerapan kalsium. Ini menolong pembentukan dan perbaikan tulang dan mencegah penyakit seperti rakitis dan osteomalacia (pelembutan tulang tidak normal).

7. Sinar Matahari meningkatkan beberapa jenis kekebalan. Sinar matahari menambah sel darah putih terutama limfosit, yang digunakan untuk menyerang penyakit. Antibodi (gamma globulins) bertambah. Pengaruh ini bertahan sampai 3 minggu. Nitrofil membunuh kuman-kuman lebih cepat setelah pernafasan dengan sinar matahari. Sepuluh menit di.bawah sinar ultraviolet satu atau dua kali setiap minggu mengurangi flu 30-40 persen.

Ya, sinar matahari sesungguhnya bermanfaat bagi kita. Yang terbaik bila anda disinari cahaya matahari sebelum pukul 9 :00 pagi dan setelah pukul 4:00 sore. Pada waktu mana anda tidak mendapatkan sinar pendek. Namun,perlu berhati-hati. Sinar matahari bisa juga berbahaya.

Terlalu lama di bawah sinar bisa menyebabkan hal-hal berikut:

1. Sinar Matahari membuat kulit terbakar. Terlalu banyak mendapat sinar matahari, walaupun pada hari berawan bisa menyebakan kulit anda terbakar (awan bisa menyaring banyak berkas cahaya yang kelihatan dan inframerah, namun 80% radiasi ultraviolet bisa menembusi awan itu). UV-B adalah bagian dari spektrum ultraviolet yang membakar kulit dan hanyo 0,2 persen dari tenaga radiasi ini sampai ke permukaan bumi. Angin sepoi-sepoi bisa menombah bahaya itu.

2. Sinar Matahari bisa meningkatkan resiko kanker kulit. Kebanyakan sinar matahari dengan tingginya trigliserid darah adalah faktor yang paling besar terjadinya kanker kulit.

3. Sinar Matahari mempercepat proses penuaan
Z.R. Kime dalam "Sunlight Could Save Your Life", menyatakan bahwa bertambahnya penggunaan minyak sayur olahan (poliunsaturated), menyebabkan bertambahnya kehadiran "radikal bebas" pada kulit. Radikal bebas ini adalah bagian dari molekul (yang terpecah-pecah) dengan kecenderungan menyebabkan kerusakan jaringan lapisan kulit paling luar, penyebab utama penuaan dini - keriput kulit. Seorang ilmuwan menutup setengah dari piring batu dengan bakteri yang tumbuh di situ, dan setengah lainnya disinari matahari secara langsung. Bagian piring yang tertutup penuh dengan bakteri, tetapi tidak ada yang tumbuh di setengah piring yang mendapat sinar matahari. Semua bakteri telah terbunuh. Jika kita membuka lebar tirai dan jendela kita agar sinar matahari masuk ke kamar-kamar kita, setelah satu jangka waktu, sinar matahari ini akan membunuh bakteri yang berada di debu jendela dan lantai, sehinggo membuat rumah itu menjadi tempat yang lebih sehat untuk didiami.

10 Manfaat Sinar Matahari Untuk Kesehatan
PDF
Print
E-mail

  1. Sinar matahari dapat membunuh mikroba. Itulah sebabnya kita harus menjemur karpet atau kasur yg susah untuk dicuci. Paparan sinar matahari membuat kulit tampak cerah dan meningkatkan elastisitas. Sinar matahari terbukti dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
  2. Sinar matahari meningkatkan suasana hati dan mood. Sinar matahari juga membantu dalam kasus depresi kronis dan akut dengan cara merangsang sintesis endorfin. Itulah sebabnya kita merasa takut dalam suasana gelap.
  3. Sinar matahari mengurangi insomnia, paparan sinar matahari meningkatkan produksi hormon melatonin di malam hari, hormon ini membantu kita tidur lelap.
  4. Kulit mensintesa vitamin D dengan bantuan sinar matahari, vitamin D membantu penyerapan kalsium dalam usus yg membuat tulang menjadi kuat. Sinar matahari mencegah rachitis pada anak2 dan osteoporosis pada lanjut usia
  5. Dengan vitamin D dan beberapa senyawa lainnya yg dapat menghambat pengembangan sel kanker, paparan sinar matahari yg teratur dan terkontrol dapat melawan penyakit kanker usus, payudara, lukemia.
  6. Paparan sinar matahari memperkuat sistem kardiovaskuler, meningkatkan sirkulasi darah, denyut nadi, tekanan arteri dan menormalkan kadar kolesterol
  7. Sinar matahari menigkatkan fungsi hati, yg efektif dalam mengobati penyakit kuning.
  8. Membantu kerja ginjal, saat matahari panas tubuh mengeluarkan air melalui keringat.
  9. Matahari juga membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan tingkat metabolik melalui stimulasi tiroid.
  10. Sinar matahari juga menolong meringankan radang sendi dalam kasus arthritis.

Matahari mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi bumi. Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, tumbuhan bisa berfotosintesis, dan banyak hal lainnya. Matahari juga merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari. Matahari juga mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, tahun serta mengontrol planet-planet lainnya. Tanpa matahari, sulit dibayangkan kalau akan ada kehidupan di bumi.
Berikut ini juga ada beberapa uraianmanfaat sindar matahari yang lainnya:
1. Sinar matahari menghasilkan vitamin D.
Pada waktu berkas sinar ultraviolet disaring di kulit. Ia mengubah simpanan kolesterol di kulit menjadi vitamin D. Menghadapkan sebagian dari tubuh ke sinar matahari selama 5 menit memberikan 400 unit vitamin D
2. Sinar matahari mengurangi kolesterol darah.

Dengan mengubah kolesterol di bawah kulit menjadi vitamin D, menyebabkan tubuh memberikan peringatan kepada kolesterol yang ada dalam darah untuk keluar dari darah menuju ke kulit, sehingga mengurangi kolesterol dalam darah.
3. Sinar matahari menjadi penawar infeksi dan pembunuh bakteri.
Matahari dapat membunuh bakteri penyakit, virus dan jamur. Hal itu berguna untuk perawatan TBC, erysipelas, keracunan darah, peritonitis, pneumonia, mumps, asma saluran pernapasan. Bahkan beberapa dari virus penyebar kanker dibinasakan oleh sinar ultraviolet ini. Infeksi jamur, termasuk candida, bereaksi terhadap sinar matahari. Bakteri di udara dibinasakan dalam waktu 10 menit oleh sinar matahari.
4. Sinar matahari mengurangi gula darah.
Cahaya matahari bagaikan insulin yang memberikan kemudahan penyerapan glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh. Ini merangsang tubuh untuk mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula yang tersimpan (glycogen), yang tersimpan di hati dan otot, sehingga menurunkan gula darah
5. Sinar Matahari meningkatkan kebugaran pernafasan.
Sinar matahari dapat meningkatkan kapasitas darah untuk membawa oksigen dan menyalurkannya ke jaringan-jaringan. Faktor lain yang bisa membantu meningkatkan kebugaran pernafasan ialah bahwa glikogen bertambah di hati dan otot setelah berjemur matahari.
6. Sinar matahari menolong dalam membentuk dan memperbaiki tulang-tulang.
Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari, bisa meningkatkan penyerapan kalsium. Ini menolong pembentukan & perbaikan tulang dan mencegah penyakit seperti rakhitis dan osteomalacia (pelembutan tulang tidak Normal).
7. Sinar matahari meningkatkan beberapa jenis kekebalan.
Sinar matahari menambah sel darah putih terutama limfosit, yang digunakan untuk menyerang penyakit. Antibodi (gamma globulins) bertambah. Pengaruh ini bertahan sampai 3 minggu. Nitrofil membunuh kuman-kuman lebih cepat setelah pernafasan dengan sinar matahari. Sepuluh menit di bawah sinar ultraviolet satu atau dua kali setiap minggu dapat mengurangi flu 30-40 %

  • Sinar matahari menghasilkan Vitamin D. Kita tahu bahwa bila tubuh kekurangan vitamin D, akan meningkatkan resiko patah tulang, kekakuan otot dan masalah sistem kekebalan. Dengan sinar matahari yang cukup, permasalahan tersebut dapat dicegah Sejumlah besar simpanan kolesterol terdapat dibawah kulit. Pada waktu berkas sinar ultraviolet disaring di kulit, ia mengubah simpanan kolesterol ini menjadi Vitamin D. Menghadapkan sebagian dari tubuh ke sinar matahari selama 5 menit memberikan 400 unit vitamin D (manusia membutuhkan 400 unit per hari menurut RDA USA ).
  • Sinar matahari mengurangi kolesterol darah. Dengan mengubah kolesterol dibawah kulit menjadi vitamin D menyebabkan tubuh memberikan peringatan kepada kolesterol yang ada dalam darah untuk keluar dari darah menuju ke kulit, sehinga kolesterol darah berkurang.
  • Sinar matahari mengurangi gula darah. Cahaya matahari membagikan insulin yang memberikan kemudahan menyerap glukosa masuk kedalam sel-sel tubuh. Ini merangsang tubuh untuk mengubah gula darah (glukosa) yang tersimpan dalam hati dan otot sehingga menurunkan gula darah.
  • Sinar matahari penawar infeksi dan pembunuh bakteri. Sinar matahari sanggup membunuh bakteri penyakit, virus dan jamur. Itu berguna untuk perawatan TBC , Erisipelas, keracunan darah, peritonitas, pnemonia, mumps, asma saluran pernafasan bahkan beberapa dari virus penyebab kanker dapat dibinasakan oleh sinar ultraviolet. Infeksi jamur termasuk kandida bereaksi terhadap sinar matahari, bakteri diudara dibinasakan dalam waktu 10 menit oleh sinar ultraviolet.
  • Sinar matahari meningkatkan kebugaran pernafasan. Sinar matahari meningkatkan kapabilitas darah untuk membawa oksigen dan menyalurkannya ke jaringan-jaringan. Ini berarti banyak oksigen tersedia untuk dibawa ke otot-otot sewaktu gerak badan. Faktor lain yang bisa membantu meningkatkan kebugaran pernafasan ialah bahwa glikogen bertambah di hati dan otot setelah berjemur matahari.
  • Sinar matahari menolong dalam membentuk dan memperbaiki tulang-tulang. Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam tubuh karena sinar matahari bisa meningkatkan penyerapan kalsium. Ini menolong pembentukan dan perbaikan tulang dan mencegah penyakit seperti rakitis dan osteomalacia ( pembentukan tulang tidak normal).
  • Sinar matahari meningkatkan beberapa jenis kekebalan. Sinar matahari menambah sel darah putih terutama limfosit, yang digunakan untuk menyerang penyakit. Antibodi (gamma globulins) bertamba. Pengaruh ini sampai tiga minggu. Nitrofil membunuh kuman-kuman lebih cepat setelah pemaparan dengan sinar matahari (ultraviolet) satu atau dua kali setiap minggu mengurangi flu 30-40 persen.
Resiko terkena Sinar Matahari - Tanpa disadari, sinar matahari dapat berdampak buruk bagi kita. Untuk itu kita perlu berhati-hati, jika terlalu lama terpapar matahari akan menyebabkan :
Pancaran sinar ultraviolet secara berlebihan dapat merusak lapisan elastin, yang berperan untuk menjaga kelenturan kulit. Akibatnya, kulit pun menjadi keriput dan kehilangan elastisitasnya sehingga seseorang dapat terlihat lebih tua dibandingkan usia aslinya karena kulit yang tak lagi kencang dan kering. Selain keriput, radiasi sinar ultraviolet berlebihan juga dapat menimbulkan binti-bintik coklat di wajah, terbakar dan dampak fatalnya adalah menimbulkan kanker kulit.Yang terbaik bila kita disinari matahari sebelum pukul 09.00 pagi dan setelah pukul 16.00 sore. Pada saat itu kita lebih banyak mendapatkan sinar gelombang panjang : inframerah, dan tidak mendapatkan sinar gelombang pendek (sinar gamma, sinas cosmos, ultraviolet, sinar x). Menggunakan payung, topi lebar atau lengan panjang juga dapat menjadi alternatif untuk menghindari radiasi sinar ultraviolet secara langsung terdapat kulit.

Itu sebabnya, seorang bayi harus dijemur setiap kali selesai mandi (tidak lebih dari pukul 09.00) dan tidak dalam waktu lama. Sinar matahari ini dapat memberikan rasa hangat sehingga membantu proses oksidasi serta membunuh kuman tertentu.
http://www.blogg3r.co.cc/2010/11/manfaat-dan-resiko-sinar-matahari-bagi.html

http://img1.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png

Sinar matahari diketahui memang memberikan pertumbuhan dan tenaga bagi semua makhluk hidup.  Berikut ini beberapa manfaat sinar matahari!

1.    Sinar matahari menghasilkan vitamin D



Pada waktu berkas sinar ultraviolet disaring di kulit. Ia mengubah simpanan kolesterol di kulit menjadi vitamin D.  Menghadapkan sebagian dari tubuh ke sinar matahari selama 5 menit memberikan 400 unit vitamin D

2.    Sinar matahari mengurangi kolesterol darah



Dengan mengubah kolesterol di bawah kulit menjadi vitamin D, menyebabkan tubuh memberikan peringatan kepada kolesterol yang ada dalam darah untuk keluar dari darah menuju ke kulit, sehingga mengurangi kolesterol dalam darah.

3.    Sinar matahari menjadi penawar infeksi dan pembunuh bakteri



Matahari dapat membunuh bakteri penyakit, virus dan jamur.  Hal itu berguna untuk perawatan TBC, erysipelas, keracunan darah, peritonitis, pneumonia, mumps, asma saluran pernapasan.  Bahkan beberapa dari virus penyebar kanker dibinasakan oleh sinar ultraviolet ini.  Infeksi jamur, termasuk candida, bereaksi terhadap sinar matahari.  Bakteri di udara dibinasakan dalam waktu 10 menit oleh sinar matahari.

4.    Sinar matahari mengurangi gula darah



Cahaya matahari bagaikan insulin yang memberikan kemudahan penyerapan glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh. Ini merangsang tubuh untuk mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula yang tersimpan (glycogen), yang tersimpan di hati dan otot, sehingga menurunkan gula darah

5.    Sinar Matahari meningkatkan kebugaran pernafasan



Sinar matahari dapat meningkatkan kapasitas darah untuk membawa oksigen dan menyalurkannya ke jaringan-jaringan.  Faktor lain yang bisa membantu meningkatkan kebugaran pernafasan ialah bahwa glikogen bertambah di hati dan otot setelah berjemur matahari.

6.    Sinar matahari menolong dalam membentuk dan memperbaiki tulang-tulang



Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari, bisa meningkatkan penyerapan kalsium.  Ini menolong pembentukan & perbaikan tulang dan mencegah penyakit seperti rakhitis dan osteomalacia (pelembutan tulang tidak Normal).

7.    Sinar matahari meningkatkan beberapa jenis kekebalan

.

Sinar matahari menambah sel darah putih terutama limfosit, yang digunakan untuk menyerang penyakit.  Antibodi (gamma globulins) bertambah.  Pengaruh ini bertahan sampai 3 minggu.  Nitrofil membunuh kuman-kuman lebih cepat setelah pernafasan dengan sinar matahari.  Sepuluh menit di bawah sinar ultraviolet satu atau dua kali setiap minggu dapat mengurangi flu 30-40 %.

Mengapa Sinar Matahari Penting Bagi Ibu Hamil

http://images.inmagine.com/400nwm/ojoimages/oj113/pe0066264.jpg
inmagine.com
Wanita hamil sangat dianjurkan berjemur di bawah sinar matahari secara teratur.
Wanita hamil dan menyusui sangat dianjurkan untuk mengasup vitamin D yang cukup setiap hari. Asupan vitamin D yang cukup bermanfaat untuk mencegah gangguan tulang.
Berdasar survei terhadap lebih 500 wanita, sekitar 3/4 atau 74 persen di antaranya tidak tahu bahwa wanita hamil rentan kekurangan vitamin D. Mereka juga tidak tahu bahwa vitamin D membantu menjaga tulang tetap sehat.
Hampir 2/3 atau 29 persen dari responden tidak menyadari bahwa sumber utama vitamin D diperoleh melalui sinar matahari. Mereka tidak tahu paparan sinar matahari akan merangsang kulit untuk memproduksi vitamin D.
“Bahkan jika Anda mengkonsumsi makanan diet seimbang yang sehat sebelum dan selama kehamilan, Anda mungkin tidak akan mendapatkan cukup vitamin D untuk Anda dan bayi Anda,” kata Dr Minoo Irani, konsultan dokter anak dari NHS Berkshire East.
Vitamin D bermanfaat membantu tubuh menyerap kalsium. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan riketsia pada janin, yaitu suatu kondisi di mana tulang menjadi ringkih. Sementara bagi ibu hamil, bisa memicu osteomalasia atau gangguan nyeri pada tulang dan otot lemah.
Selain berjemur, wanita hamil juga perlu mengkonsumsi makanan mengandung vitamin D seperti margarin dan susu. Waktu terbaik untuk mendapatkan manfaat sinar matahari penghasil vitamin D adalah antara pukul 10.00 hingga 14.00.
Di Inggris, seluruh wanita hamil wajib mengonsumsi suplemen vitamin D secara teratur hingga masa menyusui. Sebab, paparan sinar matahari di negara itu tak maksimal. Tambahan suplemen diperlukan sebagai tindakan pencegahan terhadap defisiensi gangguan tulang seperti rakitis pada bayi dan anak-anak di bawah usia lima tahun.
Untuk memaksimalkan program itu, Departemen Kesehatan Inggris menyediakan suplemen termasuk vitamin D gratis untuk para ibu hamil. Pemerintah setempat juga menyediakan vitamin tetes bagi anak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Khusus di Indonesia, vitamin gratis bisa didapatkan melalui posyandu atau puskesmas setempat.

DR. Dr. Siti Setiati, SpPD.,KGer., MEpid.
Berkah Sinar Matahari untuk Tulang
Print this articleEmail this article to friend
UNIVERSITARIA - Edisi Mei 2006 (Vol.5 No.10)


http://www.majalah-farmacia.com/images/articles/m/0605_58.jpgPajanan sinar matahari merupakan pilihan yang baik dan murah untuk meningkatkan dan mempertahankan status vitamin D perempuan lanjut usia Indonesia
Alam semesta menyediakan berbagai macam obat untuk beragam penyakit. Salah satunya matahari. Dengan energinya yang sangat besar, matahari menyimpan sumber vitamin D yang terkait denagn berbagai penyakit seperti osteoporosis. DR. Dr. Siti Setiati, SpPD.,KGer., MEpid membuktikan hal ini. Kekurangan vitamin D, khususnya pada perempuan usia lanjut Indonesia, dapat diatasi dengan melakukan pemajanan sinar matahari .
Setiati memaparkan penemuannya dalam bentuk bentuk disertasi yang berjudul "Pengaruh Pajanan Sinar Ultraviolet B Bersumber dari Sinar Matahari terhadap Kadar Vitamin D (25(OH)D) dan Hormon Paratiroid pada Perempuan Usia Lanjut Indonesia". Di balik panasnya yang mampu membakar, matahari telah 'mengantarkan' Setiati meraih gelar doktor dalam Ilmu Epidemiologi Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, ………..(Tgl).
Berbagai permasalahan pada perempuan usia lanjut memotivasi Setiati untuk melakukan penelitian terkait dengan kondisi klinik golongan usia lanjut tersebut. Salah satu masalah yang kerap menghampiri adalah adanya osteoporosis dan fraktur osteoporosis pada sistem muskuloskletal. Osteoporosis dalam disertasi Setiati didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai oleh berkurangnya massa tulang dan mikroarsitektur jaringan tulang, sehingga meningkatkan fragilitas tulang dan risiko terjadinya fraktur.
"Penyebab osteoporosis melibatkan banyak factor seperti genetik, keturunan, dan faktor lingkungan," kata Setiati. Faktor nutrisi seperti vitamin D, kalsium, dan protein juga turut berperan dalam terjadinya penyakit pada tulang ini.
Vitamin D adalah vitamin larut lemak yang dibutuhkan untuk berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. Metabolit aktif vitamin D yaitu 25(OH)2D3, fungsi utamanya adalah mengontrol absorpsi kalsium dan fosfat usus agar dapat mempertahankan konsentrasi kalsium darah hingga mineralisasi tulang tetap terpelihara. Kondisi defisiensi vitamin D akan berpengaruh pada homeostatis ini. Kekurangan vitamin D akan meningkatkan hormon paratiroid (parathyroid hormone, PTH) sehingga terjadi resorpsi tulang yang akan meningkatkan risiko terjadinya fraktur. "Defisiensi vitamin D juga akan menurunkan massa otot dan miopati yang mengakibatkan terjadinya instabilitas postural dan memudahkan terjadinya jatuh," ujar dokter kelahiran Bandung ini.
"Perubahan fungsi organ pada perempuan usia lanjut yang terlibat pada proses sintesis 25(OH)D mempengaruhi terjadinya defisiensi vitamin D," kata Setiati. Selain itu, faktor lain yang juga turut mempengaruhi adalah gaya hidup yang cenderung menghindari sinar matahari dan rendahnya asupan makanan.

Sumber Vitamin D Gratis

http://www.majalah-farmacia.com/images/articles/m/0605_59.jpgSetiati menambahkan, kekurangan vitamin D pada usia lanjut dapat diatasi dengan memberikan suplementasi atau fortifikasi makanan. Namun, "Pemberian suplmentasi vitamin D, pengayaan makanan dengan vitamin D, atau pemberian tablet atau injeksi vitamin D untuk mencegah defisiensi vitamin D akan sulit dilaksanakan mengingat biaya yang dikeluarkan akan besar. Hal itu juga akan sulit menjangkau penduduk di berbagai pelosok tanah air," ujarnya.
Sinar matahari menjadi alternatif yang seharusnya dijadikan sumber perhatian. Terlebih Indonesia berada di daerah khatulistiwa yang menerima curahan sinar matahari sepanjang tahun. "Pajanan sinar matahari merupakan pilihan yang baik dan murah untuk meningkatkan dan mempertahankan status vitamin D perempuan lanjut usia Indonesia," ujar ibu dari Andika Pratama dan Arief Dimas Dwiputro ini. Sayangnya, belum ada satu penelitian pun yang menganalisa mengenai sumber vitamin D yang berasal dari UVB matahari.
Berpijak pada kenyataan bahwa sinar matahari merupakan sumber alamiah vitamin D yang tersedia melimpah, Setiati memulai penelitian dengan menggunakan sumber alam 'gratis' ini. Namun fakta bahwa bahwa sintesis vitamin D di kulit umumnya menurun akibat penuaan dan banyaknya melanin di kulit, membuat Setiati mengawali risetnya dengan pertanyaan besar, apakah sinar UVB yang berasal dari matahari dapat digunakan untuk meningkatkan konsentrasi vitamin D (25(OH)D) dan menurunkan hormon paratiroid (PTH) pada perempuan usia lanjut di Indonesia?
Pertanyaan lain yang juga muncul adalah pada pukul berapa sebaiknya seseorang dipajan sinar matahari agar efektif meningkatkan konsentrasi 25(OH)D.
Penelitian dilakukan dengan melibatkan 74 subyek perempuan berusia 60 hingga 90 tahun di 4 panti werda di Jakarta dan Bekasi. Subyek dengan gangguan fungsi hati dan ginjal yang berat dan ditemukan adanya lesi pra dan kanker kulit dikeluarkan dari penelitian. Dengan alokasi random, populasi dibagi menjadi 2 kelompok, yakni yang mendapat pajanan UVB dari sinar atahari selama 6 minggu dan yang tidak mendapatkan pajanan sinar matahari.
Responden pada kelompok yang mendapat pajanan, memajankan wajah dan kedua lengan di bawah sinar matahari dengan menggunakan kacamata hitam. Kegiatan dilakukan selama bulan Februari hingga Maret 2005. "Kegiatan yang dilakukan bersifar rekreatif agar responden tidak bosan dan tanpa terasa waktu berlalu," kata Setiati.

Jangan Takut Berjemur

Hasilnya, menghasilkan kesimpulan bahwa perempuan Indonesia agar jangan takut berjemur. Kelompok perempuan usia lanjut yang dipajan dengan sinar UVB matahari mengalami peningkatan konsentrasi 25(OH)D lebih tinggi dibandingkan kelompok perempuan usia lanjut yang tidak dipajan.
Dari penelitian didapatkan data sebesar 35,1 persen perempuan usia lanjut di panti wreda mengalami defisiensi vitamin D ringan. "Pada kelompok yang mengalami defisiensi 25(OH)D, pemajanan sinar matahari UVB matahari meningkatkan konsentrasi 25(OH)D secara bermakna dibandingkan kelompok yang tidak dipajan (51,8% vs 12,5%)," ujar Staf Medik Penyakit Dalam divisi Geriatri ini.
Kelompok yang memiliki konsentrasi 25(OH)D<50 nmol/L (defisiensi), ternyata mengalami peningkatan konsentrasi 25(OH)D lebih tinggi disbanding kelompok yang memiliki konsentrasi normal (77% vs 31,6%). Meski demikian, konsentrasi PTH pada kelompok yang mengalami defisinsi hanya menurun sedikit.
Kapan dan berapa lama harus berjemur? Hasil penelitian Setiati mengungkapkan bahwa intensitas UVB sinar matahari lebih rendah pada pukul 07.00 pagi, meningkat pada jam-jam berikutnya hingga pukul 11.00. Setelah itu intensitas relative stabil dan tinggi hingga pukul 14.00 untuk kemudian menurun. Pada pukul 16.00 mencapai intensitas yang sama dengan pukul 07.00. Waktu pajanan yang dibutuhkan pada intensitas 1 MED/jam adalah 15 menit. Jika dilakukan pada pukul 11.00 hingga 13.00 waktu pemajanan akan lebih singkat. Namun jika dilakukan lebih pagi, misalnya pukul 09.00 maka waktu pemajanan akan lebih lama yaitu kira-kira selama 25 menit.
Penelitian yang dilakukan Setiati, saat ini adalah satu-satunya yang menganalisa sumber vitamin D dari UVB sinar matahari. Ke depannya, ia berharap perlu adanya penelitian lebih lanjut yang membandingkan pengaruh pajanan sinar matahari dan suplementasi vitamin D pada konsentrasi 25(OH)D, PTH, kekuatan otot, dan densitas massa tulang.
"Selain itu, perlu population based study untuk mempelajari status kecukupan konsentrasi 25(OH)D dan kalsium pada populasi perempuan usia lanjut dan penelitian yang mempertimbangkan lokasi geografis, cuaca, dan musim," ujar Setiati yang mendapatka gelar doktor dengan predikat cum laude. (Ika)
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=155

Tidak ada komentar:

Posting Komentar